Tuesday 30 December 2014

Mengapa Kita Harus Pacaran..?




Mengapa Kita harus Pacaran.?
Pacaran itulah kata yang tidak asing bagi anak muda sekarang, "tidak pacaran sepertinya ada yang kurang" begitulah jawab anak usia remaja ini jika ditanya soal pacaran. Pacaran kini seakan menjadi budaya yang tak terpisahkan dari anak muda dan pelajar kita, sedikit alasan dari mereka yang mengaku pacaran untuk bisa diterima dengan akal, beberapa dari mereka beralasan soal pacaran yaitu  untuk saling mengenal lawan jenis, agar tidak jenuh atau biar ada yang perhatian katanya, penyemangat belajar dan berbagai alasan lainnya. Menanggapi alasan mereka mengenai pacaran, apa kurangkah pendidikan di sekolah dan keluarga tentang segalanya dan apa kurang kasih sayang dan perhatian orang tua kepada mereka sehingga mereka pindah ke pacaran untuk mencari sebuah kasih sayang,.? 
Praktek pacaran saat ini sebenarnya merupakan pembenaran pada perilaku seksual yang diajarkan budaya barat. Terbukti dari data statistik aborsi menyebutkan fenomena kehamilan remaja dan praktek aborsi tiap tahun jumlahnya meningkat,
REPUBLIKA.CO.ID, sebuah penelitian yang dilakukan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), mengungkap sebanyak 85 persen remaja usia 13-15 tahun mengaku pertama kali melakukan hubungan seks dengan pacar mereka di rumah. Itu penelitian atas 2.488 remaja di Tasikmalaya, Cirebon, Singkawang, Palembang, dan Kupang pada 2005.
Dengan melihat data tersebut, sangat mungkin bahwa perzinahan dapat berawal dari pacaran. karena para usia remaja dibarengi dengan rasa keingin tahuan dan semangat mereka yang tinggi, dalam pacaran mereka akan merasakan rasa ketidakpuasan tentang apa yang mereka miliki, maka pada diri mereka akan selalu timbul hasrat tinggi untuk bias tepenuhi. Dalam pikiran mereka akan timbul alasan, apabila mereka pacaran hanya sms-an alasan kedepan mereka“pacaran ko cuma smsan,” berlanjut jika jalan berduaan alasannya “ko cuma dan ko cuma…” alasan itu akan berlanjut ke hal yang lainnya dan bahkan jika tidak terkontrol akibat dari hasrat remaja yang tinggi maka besar kemungkinan sampai pada hal yang tidak diinginkan. Naudzubillah..
Dalam Al-qur’an Allah berfirman, Artinya :
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. QS. Al-Israa' (17: 32)

Dalam ayat tersebut Allah memperingatkan kita untuk tidak mendekatai zina, disana disebutkan jika mendekatinya saja tidak boleh apalagi melakukannya. Pacaran akan mendekatkan kita pada zina, memang “Tidak setiap pacaran berakhir dengan perzinahan tapi dipastikan setiap perzinahan dapat berawal dari pacaran”.(Setia Furqon Kholid).
Apa yang dapat dihasilkan bagi pelajar dari pacaran.? Semangat belajar..? bisa jadi seseorang semangat dengan belajarnya dan termotivasi dari pacanya untuk giat belajar, namun itu hanya akan terjadi jika sedang baiknya saja dan jika akhirnya ada masalah. Apa yang biasanya terjadi? mungkin tegar bagi laki-laki (itu pun sebagian kecil), bagi perempuan..? yang ada hanyalah rasa sakit yang belum jelas baik alasan dan tujuannya, selain itu perempuan hanya akan menjadi korban, jika dari pacaran itu terjadi perzinahan dan hamil, maka perempuanlah yang menjadi korban, sekolah putus dan masa depan bisa suram dan parahnya bisa saja laki-laki meniggalkan begitu saja.
Jadi, ”Mengapa kita harus pacaran..? jika akhirnya hanya menjadi korban dan kerugian. “Mengapa kita harus pacaran..? padahal pacaran adalah perkara yang mendekati zina dan dosa. Menagapa kita harus pacaran..? padahal tanpa pacar pun kita masih bisa bahagia karena memiliki sahabat yang setia dan keluarga. dan Mengapa kita harus pacaran..? padahal Pacaran itu sesuatu yang belum jelas. 
Jika kamu punya pacar, cobalah tanya pacar mu siapkah dia menikahi mu, jika dia diam atau tidak menjawab maka tanya kembali untuk apa dia mau jadi pacarmu.
Ingatlah sahabat “Hal yang jelas dan pasti aja kadang berakhir menyakitkanapalagi yang tidak jelas dan tidak pasti. Tinggalkanlah, bergegas. Ada banyak hal lebih penting yang harus segera diurus.jangan habiskan waktu sia-sia.”( Tere Liye)
Setiap mukmin pasti ingin dekat dengan Ridhonya Allah, maka langkah apa yang hendak akan kita cari, menuju kebaikankah yang lebih dekat dengan ridhonya Allah atau keburukan menuju azabnya Allah.
Diantara mereka ada yang berpendapat tentang posting ini “ pacaran itu hak asasi dan tergantung persepsi pribadi asalkan pacaranya kita bisa terkontrol jadi jangan urusi urusan orang lain, itu cuman anda sendiri yang terlalu skeptis”.

Setiap orang pasti memliki persepsi berbeda namun salahkah kita jika saling menasihati dalam  kebaikan ..?
padaha disebutkan dalam Al-qur’an “kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. “ (Q.s.Al-asr:3)
 itulah orang tidak merugi.
Read More

Tuesday 23 December 2014

Ilmu dan ketidakpastian


Dalam hidup ini kita sering kali berusaha untuk mencapai apa yang kita inginkan, namun tidak selalunya apa yang kita inginkan itu bisa kita dapatkan, padahal kita sudah berusaha dengan sekuat tenaga namun terus saja hambatan yang tidak terkirakan datang silih berganti dan akhirnya merobohkan semua rencana dan usaha kita, itulah yang ketidakpastian dalam kehidupan. Keridakpastian datang diluar prediksi dan rencana, kita hanya menyadari bahwa kita telah melewati ketidakpastian itu saat segalanya sudah berakhir dengan kesalahan. yang jadi pertanyaan "apakah kita ingin semuanya ingin berakhir dengan kesalahan..?" jawabannya pasti tidak.

maka bagaimana cara kita agar segalanya tidak berakhir dengan kesalahan atau kegagalan,.?

Manusia memang tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi, sering kita mendengar ungkapan "Manusia hanya bisa merencanakan tapi Tuhan yang menentukan" . ungkapan tersebut tidaklah untuk mematahkan semua rencana kita, namun menjadi tolak ukur sudah benarkah rencana kita sesuai dengan ketentuan Allah.  Kesalahan atau kegagalan bukanlah suatu yang kita inginkan dan kata pun tidak tahu apakah segala tindakan kita berakhir dengan kegagalan atau keberhasilan, meskipun kita tidak bisa memprediksi hasil akhir akan tetapi kita bisa menemukan cara untuk meminimalisasi risiko kegagalan itu.

Untuk kita mengahadapi ketidakpastian maka kita butuh peralatan ntuk mengadapinya, peralatan itu yakni adalah Ilmu, Ilmu merupakan jalan untuk kita melewati segala hambatan dan ketidakpastian. Dalam hadist
”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi)

Dalam hadist tersebut disebutkan dunia yang berarti sekarang dan akhirat yang berarti masa akan datang, maka jika kita pahami maknanya, ilmu itu tidak hanya menjadi jaln untuk kita menghadapi apa yang sedang kita alami namun dengan Ilmu kita akan siap menghadapi apa yang akan kita alami ( ketidakpastian).
Jika kita ingin berakhir dengan baik maka pahami Ilmunya, mari kita berikan sebuah gmabaran, sering kita mendengar ungkapan "Nasi sudah menjadi bubur" tapi tidakkah kita sadari bahwa jika dengan Ilmu segalanya malah bisa lebih baik, dengan ilmu "Nasi bisa menjadi bubur tapi ingat jika kita bisa mengolah bubur itu maka bubur itu bisa menjadi Bubur spesial".
Nasi hanya bisa dinikmati oleh sebagian orang akan tetapi bubur, siapa pun bisa menikmatinya anak kecil hingga dewasa dan bahkan orang yang sedang sakit sekalipun. Jadi spesial kan..

sekian jika catatan kecil saya hari ini bila anda suka anda bisa share 


artikel ini bisa juga anda baca di sini
Read More