Mengapa Kita harus Pacaran.?
|
Pacaran itulah kata yang tidak asing bagi anak muda
sekarang, "tidak pacaran sepertinya ada yang kurang" begitulah jawab
anak usia remaja ini jika ditanya soal pacaran. Pacaran kini seakan menjadi budaya
yang tak terpisahkan dari anak muda dan pelajar kita, sedikit alasan dari
mereka yang mengaku pacaran untuk bisa diterima dengan akal, beberapa dari
mereka beralasan soal pacaran yaitu untuk saling mengenal lawan jenis,
agar tidak jenuh atau biar ada yang perhatian katanya, penyemangat belajar dan
berbagai alasan lainnya. Menanggapi alasan mereka mengenai pacaran, apa
kurangkah pendidikan di sekolah dan keluarga tentang segalanya dan apa kurang
kasih sayang dan perhatian orang tua kepada mereka sehingga mereka pindah ke
pacaran untuk mencari sebuah kasih sayang,.?
Praktek pacaran saat ini sebenarnya merupakan pembenaran
pada perilaku seksual yang diajarkan budaya barat. Terbukti dari data statistik
aborsi menyebutkan fenomena kehamilan remaja dan praktek aborsi tiap tahun
jumlahnya meningkat,
REPUBLIKA.CO.ID, sebuah
penelitian yang dilakukan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI),
mengungkap sebanyak 85 persen remaja usia 13-15 tahun mengaku pertama kali
melakukan hubungan seks dengan pacar mereka di rumah. Itu penelitian atas 2.488
remaja di Tasikmalaya, Cirebon, Singkawang, Palembang, dan Kupang pada 2005.
Dengan melihat data tersebut, sangat mungkin bahwa
perzinahan dapat berawal dari pacaran. karena para usia remaja dibarengi dengan
rasa keingin tahuan dan semangat mereka yang tinggi, dalam pacaran mereka akan
merasakan rasa ketidakpuasan tentang apa yang mereka miliki, maka pada diri
mereka akan selalu timbul hasrat tinggi untuk bias tepenuhi. Dalam pikiran
mereka akan timbul alasan, apabila mereka pacaran hanya sms-an alasan kedepan
mereka“pacaran ko cuma smsan,” berlanjut jika jalan berduaan alasannya “ko cuma
dan ko cuma…” alasan itu akan berlanjut ke hal yang lainnya dan bahkan jika
tidak terkontrol akibat dari hasrat remaja yang tinggi maka besar kemungkinan
sampai pada hal yang tidak diinginkan. Naudzubillah..
Dalam Al-qur’an Allah berfirman, Artinya :
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. QS. Al-Israa' (17:
32)
Dalam ayat tersebut Allah memperingatkan kita untuk tidak
mendekatai zina, disana disebutkan jika mendekatinya saja tidak boleh apalagi
melakukannya. Pacaran akan mendekatkan kita pada zina, memang “Tidak setiap
pacaran berakhir dengan perzinahan tapi dipastikan setiap perzinahan dapat
berawal dari pacaran”.(Setia Furqon Kholid).
Apa yang dapat dihasilkan bagi pelajar dari pacaran.?
Semangat belajar..? bisa jadi seseorang semangat dengan belajarnya dan
termotivasi dari pacanya untuk giat belajar, namun itu hanya akan terjadi jika
sedang baiknya saja dan jika akhirnya ada masalah. Apa yang biasanya terjadi?
mungkin tegar bagi laki-laki (itu pun sebagian kecil), bagi perempuan..? yang
ada hanyalah rasa sakit yang belum jelas baik alasan dan tujuannya, selain itu
perempuan hanya akan menjadi korban, jika dari pacaran itu terjadi perzinahan
dan hamil, maka perempuanlah yang menjadi korban, sekolah putus dan masa depan
bisa suram dan parahnya bisa saja laki-laki meniggalkan begitu saja.
Jadi, ”Mengapa kita harus pacaran..? jika akhirnya hanya
menjadi korban dan kerugian. “Mengapa kita harus pacaran..? padahal pacaran
adalah perkara yang mendekati zina dan dosa. Menagapa kita harus pacaran..?
padahal tanpa pacar pun kita masih bisa bahagia karena memiliki sahabat yang
setia dan keluarga. dan Mengapa kita harus pacaran..? padahal Pacaran itu
sesuatu yang belum jelas.
Jika kamu punya pacar, cobalah tanya pacar mu siapkah dia
menikahi mu, jika dia diam atau tidak menjawab maka tanya kembali untuk apa dia
mau jadi pacarmu.
Ingatlah sahabat “Hal yang jelas dan pasti aja kadang
berakhir menyakitkanapalagi yang tidak jelas dan tidak pasti. Tinggalkanlah,
bergegas. Ada banyak hal lebih penting yang harus segera diurus.jangan habiskan
waktu sia-sia.”( Tere Liye)
Setiap mukmin pasti ingin dekat dengan Ridhonya Allah, maka
langkah apa yang hendak akan kita cari, menuju kebaikankah yang lebih dekat
dengan ridhonya Allah atau keburukan menuju azabnya Allah.
Diantara mereka ada yang berpendapat tentang posting ini “
pacaran itu hak asasi dan tergantung persepsi pribadi asalkan pacaranya kita
bisa terkontrol jadi jangan urusi urusan orang lain, itu cuman anda sendiri
yang terlalu skeptis”.
Setiap orang pasti memliki persepsi berbeda namun salahkah kita jika
saling menasihati dalam kebaikan ..?
padaha disebutkan dalam Al-qur’an “kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. “ (Q.s.Al-asr:3)
itulah orang tidak merugi.
|
1 komentar
nice post...
EmoticonEmoticon